ILUSTRASI:
Bagi setiap individu yang tidak ingin UANG-nya mengalami penyusutan akibat inflasi setiap tahunnya. Solusi inflasi adalah investasi, sebagai contoh, Tahun 1970 dengan UANG senilai Rp. 1.000.000,- kita dapat membeli 1 MOBIL dan sekarang UANG senilai Rp. 1.000.000,- kita hanya bisa membeli 1 BAN MOBIL. Ini artinya penyusutan yang tidak disadari banyak orang pada umumnya
Apa INVESTASI itu?
Pengertian Investasi:
Untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan investasi dapat dikemukakan beberapa definisi berikut:
Menurut Dr. Eduardus Tandelilin “Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen dimasa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut.”
Sedangkan menurut Bodie – Kane – Marcus “An investment is the current commitment of money or other resources in the expectation in reaping future benefits .”
Menurut Gray – Cusatis – Woolridge “When you invest, you use today’s dollar to purchase assets that generate future cash flows in the form of annual income (dividends, interests, rental payments) and price appreciation over time.”
Dari beberapa definisi tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa investasi pada intinya adalah penggunaan dana yang ada sekarang untuk membeli aset-aset yang diharapkan dapat memberikan keuntungan pada masa yang akan datang.
Tujuan Investasi
Pada dasarnya tujuan orang melakukan investasi adalah untuk “menghasilkan sejumlah uang.” Namun ada tujuan investasi yang lebih luas lagi, yaitu “meningkatkan kesejahteraan investor.” Kesejahteraan disini adalah kesejahteraan moneter , yang bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan.
Beberapa alasan membuat orang mau melakukan investasi, antara lain adalah:
a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang. Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang dimasa yang akan datang.
b. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat pengaruh inflasi.
c. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia melakukan kebijakan bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.
Proses Investasi
Proses investasi meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan bagaimana mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi. Untuk memahami proses investasi, seorang investor terlebih dahulu harus mengetahui beberapa konsep dasar investasi, yang akan menjadi dasar pijakan dalam setiap tahap pembuatan keputusan investasi.
Menurut Bodie – Kane – Marcus “Investment decision are made in an environment where higher return usually can be obtained only at the price of greater risk. And in which it is rare to find assets that are so mispriced as to be obvious bargains.”
Gray – Cusatis – Woolridge mengemukakan sepuluh prinsip yang mendasari teori keuangan dan investasi, prinsip pertamanya adalah:
“Principle number 1: Higher returns requires taking more risks.”
Hal mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang dharapkan dan risiko suatu investasi. Hubungan risiko dan return yang diharapkan dari suatu investasi merupakan hubungan yang searah dan linier. Artinya, semakin besar risiko yang harus ditanggung, semakin besar pula tingkat return yang diharapkan. Hubungan seperti itulah yang menjawab pertanyaan mengapa tidak semua investor hanya berinvestasi pada aset yang menawarkan tingkat return paling tinggi. Disamping memperhatikan return yang tinggi, investor juga harus mempertimbangkan tingkat risiko yang harus ditanggung.
Tingkat Risiko dan Pengembalian
Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.
Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan capital gain (loss). Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Capital gain (loss) merupakan kenaikan / penurunan harga suatu aset yang bisa memberikan keuntungan / kerugian bagi investor . Jadi capital gain (loss) terjadi karena perubahan harga sekuritas .
Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya berarti semakin besar risiko investasi tersebut.
ada beberapa sumber risiko yang mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi, antara lain :
1. Risiko suku bunga
2. Risiko pasar
3. Risiko inflasi
4. Risiko bisnis
5. Risiko finansial
6. Risiko likuiditas
7. Risiko nilai tukar mata uang
8. Risiko negara
ada dua macam risiko yang dihadapi oleh investor, yaitu;
1. Unsystematic Risk, ialah risiko yang dapat dihilangkan dengan mendiversifikasikan investasinya.
2. Systematic Risk , sering disebut juga market risk adalah risiko yang selalu ada dan tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi saham.
Pengertian Saham
Menurut Dr. Alexander Elder saham adalah: “A stock is a certificate of company ownership. If you buy 100 shares of a company that issued 100 million shares, you own one-millionth of that firm. You become a part owner of that bussines, and if other people want to own it, they will have to bid for your share, lifting their value.”
Menurut Schall dan halley “ common stock represent the ownership of corporation. The owner of common stock of a firm are the owner the firm. The extent of ownership by a person depends on the number of shares of common stock held by the person relative to the total number, of shares outstanding.”
Menurut Dr. Eduardus Tandelilin, saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup populer diperjualbelikan di pasar modal.
Saham dapat dibedakan menjadi dua, yaitu saham preferen dan saham biasa. Saham preferen adalah saham yang mempunyai kombinasi karakteristik gabungan dari obligasi dan saham biasa, karena saham preferen memberikan pendapatan seperti halnya saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapatkan hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan setelah dikurangi dengan pembayaran kewajiban pemegang obligasi dan hutang. Perbedaannya dengan saham biasa adalah bahwa saham preferen tidak memberikan hak suara kepada pemegangnya untuk memilih direksi ataupun manajemen perusahaan.
Sedangkan saham biasa adalah sekuritas yang menunjukan bahwa pemegang saham biasa tersebut mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan. Oleh karena itu, pemegang saham mempunyai hak suara untuk memilih direktur ataupun manajemen perusahaan dan ikut berperan dalam pengambilan keputusan penting perusahaan dalam rapat umum pemegang saham.
Pengertian Option
Menurut George A Fontanills, dalam bukunya The Options Course menyatakan bahwa: “ Options are probably the most versatile trading instrument ever invested. They provide high leverage approach to trading that can significantly limit the overall risk of trade, especially when combined with stock or futures. As a result, understanding how to develop profitable strategies using options can be extremely rewarding, both personally and financially.”
Menurut Dr. Eduardus Tandelilin, opsi adalah suatu perjanjian / kontrak antara penjual opsi (seller atau writer) dengan pembeli opsi (buyer), dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan kewajiban) dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual saham tertentu pada waktu dan harga yang telah ditetapkan. Opsi diterbitkan oleh investor untuk dijual kepada investor lainnya, sehingga perusahaan yang merupakan emiten dari saham yang dijadikan patokan tersebut tidak mempunyai kepentingan dalam transaksi opsi tersebut. Emiten saham tidak bertanggung jawab tehadap pembuatan, penghentian, atau pelaksanaan kontrak opsi. Dalam prakteknya, jenis sekuritas yang bisa dijadikan patokan dalam opsi tidak hanya saham saja, tetapi bisa berbentuk yang lainnya seperti indeks pasar.
Pertama kita harus mengerti dahulu perbedaan antara futures dan options. Pasar futures termasuk berbagai macam komoditi (emas, minyak, dan lain lain); instrumen perdagangan keuangan (obligasi, mata uang); index(S&P500, Nasdaq 100) dan yang paling seru, single stock futures (Microsoft, Intel, Citigroup)
Sebuah kontrak futures adalah kesepakatan untuk membeli atau menjual komoditi fisik atau keuangan dengan jumlah dan kualitas yang sama pada waktu dan harga yang telah disepakati sebelumnya. Kontraknya diperdagangkan di pasar futures. Dalam futures, pembeli harus melaksanakan kontrak perjanjian yang telah disepakati (bersifat kewajiban) sedangkan dalam option pembeli diperbolehkan tidak melasanakan haknya (hanya bersifat hak).
Jadi pada dasarnya adalah membeli option bukanlah kontrak yang mengikat secara legal. Kebalikannya, menjual option mengharuskan pihak penjual untuk menyediakan atau membeli instrumen pada harga yang telah disepakati bersama apabila diminta demikian. Sehingga dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa pembeli option memiliki hak, penjual option memiliki kewajiban.
Jenis Option
Ada dua jenis kontrak option: call dan put.
Call option memberikan hak kepada pemegang option, tapi bukan kewajiban untuk membeli saham pada harga yang telah disepakati untuk jangka waktu yang telah ditentukan. Sebaliknya,
put option memberikan hak kepada pemegang option untuk menjual saham pada harga yang telah disepakati untuk jangka waktu yang telah ditentukan.
Selain itu, option dibedakan juga berdasarkan karakteristik kapan diperbolehkan mengexercise kontrak option yang dimilikinya. Ada dua macam:
1. American Option, dapat diexercise kapan saja
2. European Option, hanya bisa diexercise ketika jatuh tempo
Implementasi dari Option
Option dapat diterapkan pada beberapa asset yang berbeda seperti:
1. Option Saham
2. Option Futures
3. Option Index dan ETF(Exchange Traded Funds)
4. Option Forex
Walaupun demikian, cara kerja options untuk macam-macam aset diatas sebenarnya mirip hanya saja memiliki underlying asset yang berbeda. Dapat dilihat bahwa instrumen option sangat dinamis karena bisa diterapkan begitu luas diberbagai macam area investasi yang berbeda.
Strike Price dan Expiration Date
Yang dimaksud strike price adalah harga yang telah disepakati sebelumnya ketika membuat kontrak option. Sedangkan yang dimaksud expiration date adalah tanggal dimana masa waktu berlaku kontrak option habis.
Contoh : Buy 1 November 2007 call IBM 35
Cara baca : beli 1 kontrak option call IBM di strike price 35 hingga jangka waktu bulan November 2007 .
Faktor-faktor yang mempengaruhi premi option
1. Harga dari underlying asset : Semakin mahal underlying asset tersebut, semakin mahal pula premi option yang harus dibayar. Sebaliknya semakin murah underlying asset, premi option juga semakin murah.
2. Jangka waktu yang tersedia: Semakin panjang jangka waktu yang tersedia sebelum waktu kontrak option habis, semakin mahal premi option yang harus dibayar. Sebaliknya semakin pendek jangka waktu yang tersedia sebelum waktu kontrak option habis, premi option semakin murah.
3. Volatilitas dari underlying asset: semakin volatile (labil) pergerakan harga suatu aset, semakin mahal premi option. Semakin tidak volatile (stabil) pergerakan harga suatu aset, premi option semakin murah.
4. Perbedaan harga underlying asset dengan strike price: semakin besar perbedaan harga antara underlying asset dengan strike price, harga option semakin mahal. Sebaliknya semakin kecil perbedaan harga antara underlying asset dengan strike price, premi option semakin murah.
5. Tingkat suku bunga bebas risiko: tingkat suku bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan harga call option menjadi lebih mahal.
6. Dividen: saham yang memberikan dividen yang besar menyebabkan harga call option menjadi murah.
Nilai uang Sebuah Kontrak Option
Nilai uang yang dimiliki tiap kontrak option berbeda-beda tergantung perbedaan asset price dan strike price.
Pada pembahasan detil nanti akan diilustrasikan dengan gambar
0 Response to "CARA CERDIK INVESTASI OPTIONS DAN SAHAM"
Post a Comment